Terbentuknya Cincin Chiron, Dunia Kecil Antara Saturnus dan Uranus

8 hours ago 7

Terbentuknya cincin Chiron menjadi salah satu fenomena langka yang terjadi di tata surya. Para astronom berhasil rekam proses pembentukan cincin baru ini untuk pertama kalinya. Mereka mengidentifikasi proses pembentukan cincin di sekitar objek bernama chiron yang terletak di jalur orbit antara Saturnus dan Uranus. Adanya peristiwa ini menjadi petunjuk penting soal bagaimana cincin pada planet raksasa bisa terbentuk. 

Baca Juga: Misteri Gelombang Raksasa di Cakram Galaksi Bimasakti

Identifikasi Fenomena Terbentuknya Cincin Chiron di Tata Surya

Penemuan cincin Chiron berhasil diungkap oleh tim astronom Observatorium Nasional Brasil. Mereka mengidentifikasi pembentukan cincin melalui pengamatan terarah. Hasil pengamatan berhasil mengungkap adanya pita-pita material baru yang mengitari Chiron.

Penemuan terkait cincin Chiron akhirnya terpublikasikan pada 14 Oktober 2025. Hasil temuan ini dimuat dalam The Astrophysical Journal Letters. Proses terbentuknya cincin tersebut menjadi penanda sebagai momen bersejarah dalam studi benda-benda kecil di tata surya. 

Pengamatan Cincin Chiron

Tim peneliti, Chrystian Pereira menyebutkan bahwa penemuan cincin Chiron menjadi kejutan yang sangat menyenangkan. Lebih lanjut, peneliti utama studi tersebut mengingatkan bawah tata surya terus berubah. Bahkan, perubahan ini bisa terjadi dalam skala waktu manusia. 

Chiron yang ditemukan memiliki diameter sekitar 200 kilometer. Penemuan cincin Chiron ini termasuk dalam kelompok yang disebut centaur. Objek ini mengorbit di antara Jupiter dan Neptunus dengan sifat campuran antara asteroid sekaligus komet. Terbentuknya cincin Chiron sendiri membutuhkan waktu sekitar 50 tahun bumi untuk bisa menyelesaikan satu putaran mengelilingi matahari. 

Perbandingan Data Penelitian

Sebagai informasi, tim peneliti pertama kali menemukan Chiron pada tahun 1977. Saat itu, Chiron beberapa kali tampak lebih terang dan menampakkan ekor tipis. Hal ini menandakan terdapat aktivitas gas dan debu di permukaannya. 

Sementara itu, pengamatan terbaru pada September 2023 berhasil mengungkap sesuatu yang lebih mencolok. Penelitian ini berhasil diungkap oleh Observatorium Pico dos Dias, Brasil. Hasil pengamatan teleskop menunjukkan adanya struktur cincin baru di sekitar Chiron. Berdasarkan perbandingan data penelitian tahun 2011, 2018 dan 2022, bisa diambil kesimpulan bahwa ketiga cincin utama tetap stabil selama lebih dari satu dekade. 

Baca Juga: Menyingkap Dampak Magnet Bumi Atlantik Melemah dan Penyebabnya

Hasil Temuan Terbaru

Tim peneliti berhasil mencatat penemuan baru dalam sejarah Chiron. Di mana, hasil temuan tersebut mendeteksi adanya cakram baru. Objek terlihat membentang kian luas dari sebelumnya, bahkan sampai 800 km dari pusat Chiron. 

Para peneliti meyakini bahwa cakram baru terbentuk selama 10 tahun belakangan. Kemungkinan besar, terbentuknya cakram merupakan akibat dari tabrakan atau letusan es yang melepaskan material baru ke orbit. 

Dalam penelitian terbentuknya cincin Chiron, para astronom mendeteksi adanya lapisan material semar di luar jarak 1.400 kilometer. Hal ini melampaui batasan yang terkenal sebagai roche limit. Di mana, material harusnya menggumpal jadi bulan kecil. 

Chrystian Pereira mengaku bahwa timnya baru pertama kali menemukan material tersebut di wilayah ini. Ia menambahkan bahwa pengamatan lanjutan sangat penting guna memastikan hasil temuan material terkait. 

Faktor Penyebab Perbedaan Hasil Temuan

Menurut para peneliti, hasil temuan cincin Chiron yang tidak biasa ini merupakan akibat dari dua hal. Aktivitas mirip komet dari bawah permukaan Chiron menjadi salah satu penyebabnya. Selain itu, bisa jadi lantaran pecahnya bulan kecil yang menyebarkan fragmen ke orbit. 

Di sisi lain, peneliti dari NASA Goddard Space Flight Center, Keighley Rockcliffe menilai bahwa penemuan ini menimbulkan pertanyaan baru. Misalnya, mungkin ada sesuatu yang menjaga partikel-partikel tersebut agar tidak menyatu. Selanjutnya, bisa jadi cincin Chiron belum cukup lama untuk membentuk satelit kecil. 

Hasil temuan yang berbeda membuat para peneliti terus memantau Chiron. Terlebih saat melintas di depannya bintang jauh. Hal ini untuk memastikan bahwa cincin tersebut benar-benar tengah berkembang. 

Dalam hal ini, para astronom berharap bisa melihat perubahan nyata di dalam struktur cincin. Berbagai upaya terus mereka lakukan, termasuk dengan pengamatan kecepatan tinggi dari beragam observatorium. 

Baca Juga: Penemuan Bintang Langka Spider Pulsar, Perilakunya Mirip Laba-laba Betina

Chrystian Pereira menganggap bahwa pengamatan terhadap proses terbentuknya cincin Chiron menjadi salah satu misi luar angkasa khusus. Di mana, para peneliti berharap bisa benar-benar memahami bagaimana proses terbentuknya cincin Chiron. Sebab, berbagai hasil temuan yang diperoleh bisa menjadi wawasan mendalam untuk mengenal objek-objek di tata surya secara lebih detail. (R10/HR-Online)

Read Entire Article
Perayaan | Berita Rakyat | | |