Dinkes Kota Banjar Ungkap Hasil Uji Laboratorium Sampel MBG di SMPN 3, Ini Hasilnya

7 hours ago 10

harapanrakyat.com,- Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Banjar, Jawa Barat, mengungkap hasil uji laboratorium sampel MBG (Makan Bergizi Gratis) yang diduga menjadi penyebab keracunan puluhan pelajar beberapa waktu lalu. Kepala Dinkes Kota Banjar, Saifuddin mengatakan, hasil pemeriksaan sampel makanan tersebut keluar pada Rabu (22/10/2025).

“Hasilnya sudah keluar minggu kemarin, dari pemeriksaan Staphylococcus aureus dan Bacillus cereus itu menunjukkan negatif yang didapatkan,” kata Saifuddin, Jumat (31/10/2025).

Hasil Uji Laboratorium Sampel MBG di SMPN 3 Kota Banjar

Baca Juga: Rumah Sakit di Kota Banjar Masih Menunggu Proses Klaim Biaya Pasien Diduga Keracunan MBG

Lantas, apa yang menyebabkan puluhan pelajar itu mengalami gejala keracunan? Menurut Saifuddin, hal itu disinyalir bisa terjadi akibat waktu masak dan konsumsi yang lumayan cukup lama.

“Analisa kita diduga penyebabnya itu karena waktu masak dan konsumsi. Sebaiknya waktu masak dan konsumsi itu maksimal empat jam. Tapi yang terpenting itu sebelum dimakan harus uji organoleptik dulu,” ungkapnya.

Oleh karena itu, ke depan jika sebelum makanan tersebut dikonsumsi harus dilakukan uji organoleptik dengan menggunakan panca indra. Seperti penglihatan, penciuman, perasa, dan peraba.

“Dengan tujuan manakala kondisi makanan itu sudah tidak layak atau basi, maka bisa dikembalikan,” terangnya.

Ia menjelaskan, uji organoleptik sendiri bisa dilakukan oleh dapur SPPG sebelum dikirim kepada penerima, atau di sekolah oleh guru maupun siswa.

“Di SPPG biasanya dilakukan sebelum dikirim. Ketika sudah sampai di sekolah atau posyandu, itu harus dilakukan lagi uji organoleptik, bisa dilakukan siapa saja,” jelasnya.

Data Perkembangan SPPG

Ke depan, pihaknya akan mengadakan pelatihan bagaimana caranya untuk melakukan uji organoleptik kepada penerima manfaat. Selain itu, hasil pemeriksaan laboratorium yang sudah keluar akan dilaporkan ke Badan Gizi Nasional (BGN) melalui koordinator wilayah.

Baca Juga: Ada Kasus Keracunan, Akademisi Desak DPRD Ciamis Evaluasi MBG

Selain mengungkap hasil uji laboratorium sampel MBG, Saifuddin juga menjelaskan terkait keberadaan SPPG di Kota Banjar. Ia mengatakan, berdasarkan data terakhir perkembangan SPPG di Kota Banjar pada 30 Oktober 2025, ada sebanyak 23 yang tersebar di 4 wilayah kecamatan. Sebanyak 19 diantaranya sudah beroperasi.

Kemudian, dari 23 SPPG, 13 diantaranya sudah mendapat Sertifikat Layak Higiene Sanitasi (SLHS). Serta ada 17 SPPG sudah melaksanakan pemeriksaan sampel makanan. Kemudian, sebanyak 18 SPPG sudah dilaksanakan Inspeksi Kesehatan Lingkungan (IKL), dan 23 SPPG telah mengikuti pelatihan penjamah makanan. (Sandi/R3/HR-Online/Editor: Eva)

Read Entire Article
Perayaan | Berita Rakyat | | |