Masjid Agung Syech Quro Karawang merupakan salah satu masjid tertua yang berdiri di Provinsi Jawa Barat. Dalam sejarahnya, bangunan ini berdiri pada tahun 1481 Masehi atau 838 Hijriyah di Karawang, Jawa Barat. Bangunannya sendiri dirancang oleh ulama besar pada masa itu, yakni Syekh Quro atau Syekh Hasanudin bin Yusuf Sidik.
Baca Juga: Menilik Sejarah Gedong Dalapan Cikabuyutan Kota Banjar
Napak Tilas Pembangunan Masjid Agung Syech Quro Karawang
Ketika melakukan pembangunan Masjid Agung Syech Quro, ada dua ulama lainnya yang ikut terlibat dalam pendirian. Mereka adalah Syekh Abdurrahman dan Syekh Mualana Idhofi. Selama masa pembangunan tersebut, masjid mengalami perkembangan yang cukup signifikan. Berkut ulasan lengkapnya.
Masjid Tertua di Jawa Barat
Tercatat bahwa Masjid Agung Syech Quro sudah berusia 605 tahun. Hal inilah yang menjadikan bangunannya sebagai masjid tertua di Jawa Barat. Bahkan, banyak yang menyebut bahwa Masjid Agung Syech Quro merupakan masjid tertua di Pulau Jawa.
Hingga saat ini, Masjid Agung Syech Quro masih berdiri kokoh di Alun-alun barat, Karawang Kulon. Lebih tepatnya di Kecamatan Karawang Barat, Kabupaten Karawang, Jawa Barat.
Awalnya Pondok Pesantren
Masjid Agung Syech Quro dibangun dekat Pelabuhan Sundapura Pajajaran Karawang. Letaknya di Sungai Citarum dan pertemuan dengan Cibeet. Hingga kini, kawasan tersebut populer dengan nama Kampung Poponcol, Jebug dan Bunut.
Keberadaan masjid ini tak lepas dari peran Syekh Quro sebagai penyebar agama Islam pertama di Karawang. Awalnya, masjid masih berupa pondok pesantren yang bernama Pesantren Quro. Dahulu, masjid ini difungsikan sebagai mushola kecil dengan luas yang hanya sekitar 9 x 9 meter.
Fungsi Masjid pada Awal Pendiriannya
Awalnya, Masjid Agung Syech Quro Karawang berfungsi sebagai tempat sholat berjamaah 5 waktu. Jamaah yang menggunakan masjid ini adalah Syekh Quro,Syekh Abdurahman dan para santrinya. Selain itu, ada pula para pendatang di Pelabuhan Sundapura Pajajaran yang memeluk agama Islam.
Baca Juga: Intip Sejarah Keraton Kaprabonan Cirebon
Menariknya, masjid juga menjadi tempat untuk mualaf dari suku Sundapura Pajajaran. Ada pula tokoh masyarakat yang menjadikan masjid sebagai tempat pernikahan sakral. Misalnya saja pada pernikahan Sribaduga Maharaja Prabu Siliwangi (Pamanahrasa) dengan Nyai Mas Subanglarang (Anak santri Syekh Quro).
Tahapan Renovasi Masjid
Pihak pengelola terus melakukan renovasi pada Masjid Agung Syech Quro. Renovasi pertama berlangsung pada tahun 1635 oleh Bupati Karawang pertama. Ia adalah Raden Singa Perbangsa.
Renovasi tahap kedua kemudian berlangsung pada 1747. Saat itu, Bupati Karawang keempat, yakni Raden Mochamad Sholeh Singaperbangsa memerintahkan perluasan masjid. Menariknya, ia yang menjabat dari tahun 1752 hingga 1786 dimakamkan di serambi masjid sebelah selatan. Area ini disebut dengan dalem serambi.
Selanjutnya, renovasi ketiga berlangsung pada tahun 1957 oleh Bupati Karawang ke-15. Ia adalah Raden Tohir Mangku Dijoyo. Dalam sejarahnya, Raden Tohir menjabat mulai tahun 1951 sampai 1960 dan dimakamkan di komplek pemakaman belakang masjid. Renovasi Masjid Agung Syech Quro Karawang pun terus berlanjut hingga masa kepemimpinan Bupati Karawang ke 16 pada tahun 1967.
Berlanjut pada tahun 1989 oleh Bupati Karawang ke-20, Kolonel Czi. Sumarmo Suradi. Saat itu, ia mendapatkan persetujuan dari para ulama untuk merenovasi dan memperluas masjid menjadi 2.230 m2. Terakhir, renovasi berlangsung pada tahun 2017 oleh Bupati Karawang, Cellica Nurrachadiana.
Data Penduduk Muslim Terbanyak
Direktorat Jenderal Kependudukan serta Pencatatan Sipil pada Kemendagri (Kementerian Dalam Negeri) mencatat jumlah penduduk Jawa Barat yang beragama Islam. Data tersebut merupakan hasil survei pada juni 2021. Berdasarkan data yang ada, jumlah penduduk Jawa Barat yang beragama Islam adalah 46.3 juta jiwa.
Jumlah tersebut mencapai 19.75 persen dari total penduduk Islam di Indonesia. Sebagai informasi, besaran jumlah penduduk Islam di Indonesia sendiri sebesar 236.53 juta jiwa. Besaran angka ini menunjukkan bahwa Jawa Barat merupakan provinsi dengan penduduk muslim terbesar di Indonesia.
Baca Juga: Jejak dan Asal Usul Leles Garut yang Pernah Jadi Daerah Vital di Zaman Belanda
Masjid Agung Syech Quro Karawang memiliki sejarah yang begitu panjang. Mulai dari pondok dengan mushola kecil hingga menjadi salah satu masjid terbesar di Jawa Barat. Perkembangan cukup signifikan ini tak lepas dari tokoh-tokoh penting yang terus melakukan pembaharuan dan renovasi di Masjid Agung Syech Quro Karawang. (R10/HR-Online)

10 hours ago
3

















































